Tersakiti Karena Cinta

“Love hurts!”
Common language yang sering terdengar ditelinga. Banyak yang bertanya “Kenapa cinta itu menyakitkan?” atau “Bagaimana caranya supaya tidak tersakiti oleh cinta?”
HERE’S THE RIGHT QUESTION:
“Is LOVE really hurts?”
Hmmm..
Cinta TIDAK AKAN MAMPU untuk MENYAKITI mu, jika KAMU tidak memberinya izin.
I Repeat:
Cinta TIDAK AKAN MAMPU untuk MENYAKITI mu, jika KAMU tidak memberinya izin.
Bayangkan skenario berikut:
Kamu suka kepada seseorang, Lalu rasa suka tersebut berkembang biak menjadi cinta. Karena cinta mu begitu besar, kamu jadi punya EKSPEKTASI (keinginan) untuk memiliki seseorang tersebut. Akhirnya kamu MENYATAKAN CINTA dan DITOLAK. Lalu kamu bilang: “AH! cinta itu MENYAKITKAN”.
Lihat masalahnya?
DENGAN JELAS terlihat bahwa yang membuatmu sakit hati adalah EKSPEKTASI atau KEINGINAN UNTUK MEMILIKI yang kamu ciptakan sendiri.
Cinta adalah PERASAAN INDAH yang tidak ada hubungan nya dengan KEINGINAN UNTUK MEMILIKI. Cinta hanya MENIKMATI keindahan, baik memiliki, maupun tidak.
EKSPEKTASI atau KEINGINAN UNTUK MEMILIKI timbul dari EGO yang gemar MENGONTROL. Bukan dari cinta.
Jika kamu CINTA seseorang, kamu tetap bisa mencintainya TANPA PERLU memiliki atau mengontrolnya. Kamu tetap bisa berbuat baik kepadanya, kamu tetap bisa memberi kepadanya, kamu tetap bisa membuatnya BAHAGIA.
Sekarang bayangkan skenario berikut:
Kamu cinta kepada seseorang dan pacaran dengan nya. Beberapa saat kemudian, seseorang tersebut memutuskan hubungan nya dengan kamu karena dia merasa sudah tidak cocok dengan kamu. Lalu beberapa saat kemudian dia pacaran lagi dengan yang lain. Akhirnya kamu berkata: “Ah! cinta itu menyakitkan!”
Pada skenario ini JELAS TERLIHAT bahwa yang membuatmu sakit hati adalah EKSPEKTASI atau KEINGINAN UNTUK MENGONTROL mantan pacarmu. Namun saat dia tidak bisa kamu kontrol, kamu menyalahkan cinta.
Jika kamu BENAR-BENAR cinta kepadanya, seharusnya kamu BAHAGIA melihat dia BAHAGIA dengan yang lain. Bukankah cinta hanya ingin YANG TERBAIK untuk orang yang ia cintai?
Bukankah cinta berfokus kepada KEBAHAGIAAN orang yang kita cintai? ..sedangkan ego berfokus kepada PEMUASAN DIRI?
YA, MEMANG MENYAKITKAN melihat mantan pacar bersama orang lain. Namun SEKALI LAGI yang membuatmu sakit hati bukanlah cinta, melainkan EGO yang tidak terpenuhi keinginan nya.
Cinta TIDAK SANGGUP menyakiti mu karena cinta adalah tentang keindahan, bukan rasa sakit. Yang mampu membuatmu merasa sakit adalah EGO mu sendiri. EGO dalam bentuk ekspektasi dan keinginan untuk memiliki, keinginan untuk mengontrol.
Itulah mengapa jika kamu jatuh cinta, kamu merasa indah dan berbunga-bunga saat awal, namun saat EGO sudah bermain, cinta menjadi suram dan sakit hati. Itulah mengapa awal pacaran indah, namun tak berapa lama, semua RUSAK karena ego keduanya ingin saling mengontrol, ingin saling posesif, ingin saling dimengerti namun tidak ingin mengerti.
Itulah alasan mengapa kehidupan saat sudah menikah tidaklah seindah pacaran.
DUA PELAJARAN yang dapat dipetik:
SATU: Cinta bukanlah penyebab rasa sakit hati. Cinta adalah keindahan. Yang membuatmu sakit hati adalah EGO mu sendiri. Ekspektasi mu sendiri.
KEDUA: Jika EGO adalah sumber dari segala sakit hati, maka KAMU punya kekuatan untuk mengontrol nya. Saat kamu cinta kepada seseorang, kurangilah ekspektasi dan keinginan untuk memiliki atau mengontrolnya. TERIMA DIA APA ADANYA. TETAPLAH berbuat baik dan memberi yang terbaik kepadanya. JANGAN TAKUT kehilangan karena jika kalian memang jodoh, APAPUN YANG TERJADI, kalian tetap dipertemukan, tetap disatukan atas nama cinta. Dan jika tidak jodoh, kamu tetap bisa mencintainya tanpa harus merasa sakit karena EKSPEKTASI.
-RF-

  ©Abdillah Paytren WA : 081615157676 - Todos os direitos reservados.

Template Modifikasi Energi Terbarukan Plus | Topo